MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
(Manusia dan
Cinta Kasih)
NAMA : DHANA EKA SAPUTRA
NPM : 11116911
KELAS : 1KA23
SISTEM
INFORMASI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
KATA
PENGANTAR
Segala Kemuliaan dan Penghormatan hanya bagi Allah semata
dengan rahmah dan kasih sayangnya, Shalawat teruntuk Rasulullah yang meletakkan
sendi-sendi kemanusiaan dan peradaban mulia.
Makalah Ilmu Budaya Dasar yang saya buat ini bertujuan
untuk menambah wawasan yang lebih luas mengenai Cinta Kasih Dalam Kehidupan
Manusia. Selain tujuan dari tema makalah tersebut makalah ini juga bertujuan
untuk memenuhi salah satu nilai kriteria mata kuliah softskill. Sekian dan
terimakasih atas kerjasama dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat
tersusun dengan baik. Semoga cahaya dan Perlindungan Allah tercurah pada kita yang
senantiasa peduli untuk membangun generasi yang lebih baik dengan saling
berbagi ilmu dan wawasan yang luas.
Bekasi, 23 Mei 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................. 2
Daftar Isi
........................................................................................................................ 3
Bab I Pendahuluan ……………………………………………………………… 4
1.1.
Latar Belakang …………………………………………………...…. 4
Bab II Isi
.................................................................................................................... 5
2.1. Pengertian Cinta Kasih …...………….…...…………………………. 5
2.2. Cinta Menurut Ajaran Agama ………………………………...……. 5
2.3. Pengertian Kasih Sayang …...……………....……………..……….... 7
2.4.
Cinta Kasih Erotis ………..……………………………………..…..... 7
2.5.
Kemesraan ……………………………………………………………. 7
2.6.
Belas Kasihan
………………………………………………………… 8
Bab
III Penutup ………………………….…………………………………………... 9
3.1. Kesimpulan ………………………………...………………………….. 9
REFERENSI ……………………………………………………………………………… 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Cinta boleh jadi merupakan suatu
istilah yang sulit untuk dibatasi secara jelas. Kendati demikian, sulit juga
untuk diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia
yang cukup fundamental. Begitu fundamental nya sampai-sampai membawa Victor
Hago, seorang pujangga terkenal, pada satu kesimpulan: bahwa mati tanpa cinta
sama halnya dengan mati dengan penuh dosa.
Cinta memang sangat erat terpaut
dengan kehidupan manusia. Tidak pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta
itu tidak penting. Mereka haus akan cinta.
Kendatipun demikian, hampir
setiap orang tidak pernah berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal
berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu padahal, cinta bisa diibaratkan
sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni lainnya sangat memerlukan
pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya
BAB
II
ISI
2.1.
Pengertian Cinta Kasih
Cinta
adalah rasa suka atau rasa sayang ataupun rasa tertarik hatinya pada sesuatu.
Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau menaruh belas kasihan.
Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu hampir sama sehingga kata kasih dapat
dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat
diartikan sebagai perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan menaruh
belas kasihan.
Walaupun
cinta dan kasih mengandung arti yang hampir sama, antara keduanya terdapat
perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam,
sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada
orang atau yang dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam
itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Menurut Dr. Sarlito W. Sarwono cinta
itu memiliki tiga unsur, yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan.
Keterikatan
adalah perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia.
kemudian Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang
menunjukan bahwa antara Anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi sehingga
panggilan-panggilan formal seperti Bapak, Ibu, Saudara digantikan dengan
sekedar memanggil nama atau sebutan seperti sayang. Sedangkan kemesraan adalah
adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen jika jauh dan lama tidak
bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang. Ketiga unsur
cinta tersebut sama kuatnya, jika salah satu unsur cinta itu tidak ada maka
cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut bukan cinta.
2.2.
Cinta Menurut Ajaran Agama
Dalam
ajaran agama Islam, terutama yang di jelaskan dalam Al-Qur’an, cinta memiliki
beberapa pengertian.
Cinta
Rahmah, cinta penuh kasih sayang, lembut, rela berkorban dan siap melindungi.
Cinta
Mawaddah, cinta yang menggebu-gebu atau cinta yang membara.
Cinta
Mail, cinta yang hanya bersifat sementara, sehingga seseorang tersebut ingin
meminta perhatian dari banyak orang hinggal hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan.
Contohnya adalah poligami (ketika kita sedang jatuh cinta kepada yang lebih
muda, yang tua (lama) tidak diperhatikan lagi).
Cinta
Shobwah, cinta yang mendorong perilaku menyimpang tanpa sanggup mengelak
(secara tidak sadar dia tidak tahu apa yang telah ia perbuat). Cinta jenis ini
sering dikatakan cinta buta.
Cinta
Kulfah, perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang
positif, meski itu sulit untuk dijalani
Pada
hakekatnya Cinta itu adalah sebuah amalan hati yang akan terwujud dalam
(amalan) lahiriah. pabila cinta tersebut sesuai dengan apa yang diridhai Allah
SWT, maka ia akan menjadi ibadah. Dan apabila sebaliknya, jika cinta itu tidak
sesuai dengan ridha Allah SWT maka akan menjadi perbuatan maksiat (seperti yang
terjadi pada zaman sekarang ini).
Islam
menyeru kepada cinta, yaitu cinta kepada Allah, cinta kepada Rasulullah, cinta
kepada Agama, cinta kepada aqidah, juga cinta kepada sesama makhluk,
sebagaimana Allah menjadikan perasaan cinta antara suami istri sebagai sebagian
tanda dan bukti kekuasaan-Nya, firman Allah SWT:
“Dan
di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (QS.
Ar-Ruum: 21)”.
2.3. Pengertian
Kasih Sayang
Menurut
kamus umum bahasa indonesia W.J.S Purwodarmito kasih sayang diartikan dengan
perasaan sayang atau cinta kepada seseorang. Kasih sayang ini merupakan
pertumbuhan dari cinta. Kasih sayang ada dua bentuk yaitu, kasih mengasihi atau
saling menumpahkan kasih sayang, Kasih sayang juga dasar komunikasi dari
keluarga.
Kata
kasih dan sayang itu mengandung pengertian yang sangat luas. Dan yang pasti
setiap insan manusia perlu tahu dan mengerti apa makna kasih sayang yang
sebenarnya. Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan
cinta atau asmara antara seorang laki-laki dan perempuan saja. Namun lebih
bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara,
keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan
sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi
daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi
kebahagiaan pada orang yang dikasih dan disayanginya.
2.4.
Cinta Kasih Erotis
Berlawan dengan kedua jenis
cinta kasih tersebut ialah cinta kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan
akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang. Pada hakekatnya
cinta kasih tersebut bersifat bersifat ekslusif, bukan universal, dan juga
barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.
2.5.
Kemesraan
Kemesraan
berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti
hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber
dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama
dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
2.6.
Belas Kasihan
Perbuatan atau sifat menaruh
belas kasihan adalah orang yang berakhlak, manusia mempunyai potensi untuk
berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia menggugah
potensi belas kasihnya itu.
Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh
Allah.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Cinta memang sesuatu yang indah dan
mulia, hanya ukuran dan nilai cinta berbeda beda. Cinta, khususnya antara dua
pasang kekasih, terutama bila terjadi diantara dua remaja, kaum muda, maka
seolah seolah dunia ini hanya mereka berdualah yang ada dan yang memilikinya.
Indah, mulia tetapi juga sering
berakhir tragis seperti dikisahkan dalam cerita legendaris dari dramawan dan
sastrawan Inggris William Shakespeare melalui ~ Romeo and Juliet ~ atau Sampek
& Ingtay cerita cinta kuno dari Tiongkok, Siti Nurbaya oleh Marah Roesli
dari Indonesia. Masih banyak lagi tentunya cerita sejenis. Cinta yang menurut
alur pikiran penulisnya, pencetus kisah romantis dan melankolis ini dibumbui
dengan liku liku percintaan yang mempunyai ikatan kuat dan murni, sebuah cinta
sejati.
Semua ini untuk menguras airmata
pembacanya. Selalu indah penuh pengorbaan dan mengharukan. Ini hanya sebuah
kisah khayalan yang didramatisir. Masih adakah cinta seperti itu pada
kenyataan, khususnya jaman sekarang ? Dunia yang makin maju kedepan dengan loncatan
loncatan yang kadang mencengangkan dalam segala bidang, terutama `arti
kebebasan` yang justru sering digunakan sebagai pintu gerbang untuk melewati
batas batas yang seharusnya tetap dijaga dan tidak dilanggar.
REFERENSI
