Sistem Berbasis
Pengetahuan
Definisi
Sistem
Berbasis Pengetahuan diturunkan dari istilah knowledge based expert
system. Sistem ini merupakan sistem yang menggunakan pengetahuan manusia
yang telah disimpan dalam komputer untuk menyelesaikan permasalahan yang
memerlukan kepakaran seorang ahli (Buliali, dkk., 2007)
Sistem
Berbasis Pengetahuan atau Sistem Pakar adalah program pemberi nasehat yang terkomputerisasi
yang ditujukan untuk meniru proses pertimbangan dan pengetahuan dari pakar
dalam menyelesaikan permasalahan masalah yang lebih spesifik (Irfan Subakti,
2006).
Sistem
Pakar adalah sistem yang berusaha menggunakan pengetahuan manusia ke komputer,
agar komputer dapat menyelesaikan seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli
(Sri Kusumadewi, 2003).
Sistem Pakar dibuat
pada wilayah pengetahuan tertentu untuk sesuatu kepakaran tertentu yang hampir
mendekati kemampuan manusia disalah satu bidang. Sistem Pakar mencoba mencari
solusi yang memuaskan sebagaimana yang dilakukan seorang pakar. Sistem Pakar
menarik minat yang besar dalam suatu organisasi atau perusahaan disebabkan
kemampuannya dalam meningkatkan produktifitas dan dalam meningkatkan daya kerja
di berbagai bidang tertentu.
Sejarah
Sistem Pakar petama kali dikembangkan oleh
komunitas AI (Artificial Intellegence) pada pertengahan tahun 1956.
Sistem Pakar yang muncul pertama kali adalah General-purpose Problem
Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel dan Simon (Sri Kusumadewi,
2003). GPS dan program-program serupa ini mengalami kegagalan dikarenakan
cakupannya yang terlalu luas sehingga terkadang justru meninggalkan
pengetahuan-pengetahuan penting yang seharusnya disediakan.
Pertengahan tahun 1960-an, terjadi
pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang
spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E.Feigenbauh dari Universitas Stanford
dan kemudian diikuti oleh MYCIN.
Awal tahun 1980-an, teknologi Sistem Pakar
yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi
komersial, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment
Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric). Sistem Pakar dari tahun
ketahun selalu mengalami perkembangan.
Ada beberapa contoh Sistem Pakar yang
pernah dibuat:
-MYCIN
Memberikan diagnosa dan solusi pengobatan
penyakit.
-MACSYMA
Menangani masalah matematika.
-DENDRAL
Mengidentifikasi struktur molekular
campuran yang tidak dikenal.
-XCON&XSEL
Membantu konfigurasi sistem komputer besar.
-SOPHIE
Melakukan analisis sirkuit elektronik.
-Prospector
Membantu mencari dan menemukan deposit
dalam geologi.
-FOLIO
Membantu memberikan keputusan bagi seorang
manajer dalam hal stok broker dan investasi.
-DELTA
Pemeliharaan lokomotif disel.
Ciri-Ciri
Sistem Pakar :
Sistem
pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :
- Memiliki informasi yang handal.
- Mudah dimodifikasi.
- Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
- Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi.
Keuntungan
Sistem Pakar :
Secara
garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar,
antara lain :
-
Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
-
Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
-
Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
-
Meningkatkan output dan produktivitas.
-
Meningkatkan kualitas.
-
Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasukkeahlian langka).
-
Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
-
Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
-
Memiliki reabilitas.
-
Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
-
Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung
ketidakpastian.
-
Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.
-
Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.
-
Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan
Konsep Dasar :
Keahlian
Keahlian
bersifat luas dan merupakan penguasaan pengetahuan dalam bidang khusus yang
diperoleh dari pelatihan, membaca atau pengalaman.
- Teori, fakta, aturan-aturan pada
lingkup permasalahan tertentu.
- Strategi global untuk menyelesaikan
masalah.
2 Ahli / Pakar
Seorang
ahli adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari
hal-hal baru seputar topic permasalahan, menyusun kembali pengetahuan jika
dipandang perlu, memecahkan masalah dengan cepat dan tepat.
3 Pengalihan Keahlian
Tujuan
dari sistem pakar adalah untuk mentransfer keahlian dari seorang pakar ke dalam
komputer kemudian ke masyarakat. Proses ini meliputi 4 kegiatan, yaitu
perolehan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya), representasi
pengetahuan ke komputer, kesimpulan dari pengetahuan dan pengalihan pengetahuan
ke pengguna.
4 Mengambil Keputusan
Hal
yang unik dari sistem pakar adalah kemampuan untuk menjelaskan dimana keahlian
tersimpan dalam basis pengetahuan. Kemampuan komputer untuk mengambil
kesimpulan dilakukan oleh komponen yang dikenal dengan mesin inferensi yaitu
meliputi prosedur tentang pemecahan masalah.
5 Aturan
Sistem
pakar yang dibuat merupakan sistem yang berdasarkan pada aturan-aturan dimana
program disimpan dalam bentuk aturan-aturan sebagai prosedur pemecahan masalah.
Aturan tersebut biasanya berbentuk IF – THEN.
6 Kemampuan Menjelaskan
Keunikan
lain dari sistem pakar adalah kemampuan dalam menjelaskan atau member saran /
rekomendasi serta juga menjelaskan mengapa beberapa tindakan / saran tidak
direkomendasikan.
Contoh Kasus
Sistem
pakar :
Digunakan
untuk konsultasi.
Sistem
pakar selalu tersedia di organisasi, sedang pakar belum tentu selalu berada di
tempat. Misal suatu keputusan harus diambil oleh manajer yang pakar dalam suatu
bidang, karena manajer ini pergi dan tidak berada di kantor, maka keputusan
yang harus diambil tertunda.
Sistem
pakar dapat menyimpan dan mengingat pengetahuan yang sangat tidak terbatas dan
tidak kenal lelah. Oleh karena itu pekerjaan dokter akan sangat terbantu sekali
dengan SP yang diisi dengan sejumlah pengetahuan (misal semua jenis obat dan
efeknya) yang pakarnya sendiri belum tentu dapat mengingatnya.
Contoh
kasus :
Sistem
pakar yang digunakan di dinas sosial negara bagian California, Amerika Serikat.
Sebelum SP digunakan, pemberian tunjangan sosial kurang efektif karena
beragamnya macam tunjangan yang diberikan dan banyaknya aturan yang ada untuk
mendapatkan tunjangan sosial. Lebih dari 3000 aturan dibukukan untuk tunjangan
sosial ini. Pada waktu seseorang melamar untuk meminta tunjangan sosial, orang
ini akan dilayani dengan pekerja sosial dan pekerja sosial harus mengetahui
aturan-aturan yang ada. Jika ada kasus khusus dan pekerja sosial tidak memahami
aturannya tetapi memutuskan hasilnya, maka hasil keputusan dapat tidak efektif.
Menyadari kelemahan-kelemahan ini maka dinas sosial kemudian menerapkan sistem
pakar yang berisi dengan knowledge base berupa ribuan aturan-aturan ini.
Bedanya
: sebelum ada SP, yang pakar adalah pekerja sosialnya dan jika pekerja sosial
kurang pakar maka dapat mengakibatkan kesalahan keputusan. Setelah ada SP,
pekerja sosial tidak harus pakar karena yang pakar adalah sistemnya karena
sistemnya berisi dengan semua aturan, sehingga mengurangi kesalahan pengambilan
keputusan.
Refrensi
-https://dianagita.wordpress.com/2016/11/18/basis-pengetahuan-sistem-pakar/
Refrensi
-https://dianagita.wordpress.com/2016/11/18/basis-pengetahuan-sistem-pakar/